Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Pekon wahyudi, Ahmad Fauzi PDP pendamping pemberdayaan kecamatan Pugung, lalu Haidir pendamping lokal desa dan seluruh aparatur Pekon Way Pring.
Wahyudi mengatakan, sosialisasi pembimbingan teknis SDGs sebagai tuan rumah dengan tujuan diadakannya adalah untuk mendata Pekon dalam segala hal baik kelahiran agar data-data kemarin yang ada kekeliruan menjadi sempurna.
“Aparatur Pekon semakin tahu bahwasannya kegiatan yang ada di pekon, kami berharap dengan bimbingan teknis ini pengetahuan aparat dan masyarakat ini semakin baik untuk era sekarang, karena sudah menggunakan era digital. Dengan begitu pendataan – pendataan yang kemarin hanya dengan manual bisa masuk ke masyarakat yang terbawah,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk kelancaran program tersebut, maka sudah seharusnya pemerintah memfasilitasi Hp Andoid untuk relawan SDGs, agar tidak ada lagi kendala di bidang digital saat berada di lapangan. Karena memang relawan belum semua mempunyai Hp untuk pendataan.
PDP Ahmad Fauzi mengatakan, program kerja ini punya target, jadi kerjaan ini dituntut waktu, apalagi ini sudah mau memasuki bulan mie.
“Jadi tanggal 31 Mei itu kita sudah beres semua baik pendataan yang manual maupun pendataan langsung ke kuisioner. Sebelum tanggal 31 kita sudah fix semua, jadi kita saling berkoordinasi nanti, kita juga sudah dibikin group untuk saling sharing,” terangnya.
Pendamping lokal Desa haidir menuturkan, dirinya akan langsung berbicara tupoksi dari tim Pokja dan nanti akan ada pengisian terkait visionary apa yang disampaikan oleh desa kemudian kepala keluarga dan individu.
“Jadi pembina ini diam memonitoring, satu apa saja kebutuhan, kedua bagaimana progres nanti, mungkin di akhir kita akan membuatkan RKTL (Rencana Kerja Tindak Lanjut). Kita mau seperti apa tekniknya dan seperti apa progresnya, kemudian ketua-ketua ini adalah juru tulis sebagai tempat bahan laporan kita para anggota relawan yang terdiri dari RT, Kadus perangkat Pekon dan juga lembaga – lembaga lainnya,” tuturnya.
Ia melnjutkan, kemudian anggota – anggota inilah yang mendata, jadi pendata ada dua, mendata secara manual dan mendata secara digital.
“Kenapa harus manual dan digital, karena kalau dia tidak ada berkas, nanti jika digital itu hilang atau HP error, maka kita akan kesulitan dan akan mendata lagi. Makanya kita hari ini fokus kepada pengisian secara manual kemudian sekretaris membantu dari tugas – tugas dari ketuanya atau sekretaris dijabat oleh kasi pemerintahan kemudian ada mitra-mitra,” tambahnya.
Ia pun menerangkan, pihaknya sebagai pendamping, mungkin besok-besok ada yang turun dari kabupaten untuk memonitoring, mungkin juga ada yang turun dari pusat apakah besok atau lusa atau tahun depan ada yang turun.
“Untuk membantu, kita bisa melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, kemudian dari mahasiswa bisa kita libatkan juga,” tuntasnya.(Dian)
Komentar
Posting Komentar