Menurut NH selaku kpm, beras yang mereka terima tidak sesuai dengan harapan atau tak layak konsumsi baunya apek, beras yang diperoleh dari E-warung pekon setempat berwarna kekuningan bercampur putih susu serta buah yang di berikan pun jenis salak banyak dalam keadaan busuk bebernya.
Parahnya puluhan kpm bpnt/ pkh menyayangkan sikap Yunida selaku pemilik E-warung dan sekaligus sebagai ketua PKH terkesan mempersulit mereka untuk mendapatkan hak nya selaku kpm karna hanya memprioritaskan warga yang sudah di vaksin.
Bagi yang belum di vaksin sembakonya di tunda sampai bisa menunjukkan surat keterangn dari puskesmas kalo mememang ada riwayat penyakit ucap Yunida ke warga PKH tentu nya sikap itu sangat merugikan masarakat selaku penerima KPM bpnt/pkh.
Selang beberapa hari sembako yang di tunda itu baru di bagi kan karna atas permintaan salah satu aparat pekon yang di desak warga penerima bpnt / pkh .Tentunya sayuran yang berupa jagung dan buah salak di buang karna sudah pada busuk dan tidak layak di makan.ucap warga yang minta namanya di rahasikan
Hal ini tentu nya berbanding terbalik yang di sampaikan pemerintah khusus nya dari kemensos penyelengara pkh dan bpnt untuk mensejahterakan masarakat kecil dan upaya penyeimbang gizi dalam masa vandemi ini.
Saat di konpirmasi pemilik E-warung yang sering di sapa dengan sebutan teh Ida, dirinya membenarkan beras yang di terima berwarna kuning dan keputih-putihan serta bau apek yang tajam seperti beras sembako karena menggunakan karung polos tanpa lebel/mrek yang diterimanya dari cv idza mandiri selaku supplier/pemasok.
Sambung nya ia juga membenarkan masalah penundaan sembako bagi yang belm vaksin.itu bukan mau saya pak karna saya juga takut jad omongn masyarakat tapi ini permintaan Pak Acek selaku aparat pekon pungkasnya.
Di waktu yang berbeda saat Acek temui dirumahnya jumat sore 21/01/22 acek selaku aparat pekon juga membenarkan jika iya minta teh ida agar menunda pembagian sembako bagi warga yang belum vaksin hal serupa juga iya serukan kewarga melalui TOA/ pengeras suara dengan berkliling kampung menggunakan mobil ambulance milik pekon itu saya hanya jalankan atas perintah dari orang kecamatan yang iya rahasiakan nama.
Warga sangat mengapresiasi upaya pemerintah dalam menyikapi masa vandemi ini dan warga pun meminta kepada pemerintah khusus nya dinas sosial Kabupaten tanggamus untuk turun tangan menyikapi masalah ini karna kami yakin ini ulah oknum yang memanpaatkan penderitaan kami ucap warga, sampai berita ini terbit pihak cv idza mandiri blm bisa di hubungi.(dian)
Komentar
Posting Komentar