Oknum LSM Kena OTT Polres Lubuklinggau

LUBUKLINGGAU-Tertangkapnya tiga orang oknum LSM dari Sumsel oleh Tim Macan Linggau, Satreskrim Polres Lubuklinggau, membuat perhatian banyak pihak terutama praktisi dan insan pendidikan di Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas dan sekitarnya. Salah seorang diantaranya, Drs. Ahmad Jamaludin, M.Pd, Minggu,12/3/2023.


Suasana saat penangkapan oknum LSM dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Tim Macan Linggau Satreskrim Polres Lubuklinggau di depan Cafe Monaco, simpang RCA Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Minggu,11/3/2023.


Sebelumnya sebagai informasi awal di duga ada  komplotan oknum LSM yang terjaring dalam OTT Tim Macan Linggau tersebut berasal dari Palembang. Namun setelah dicek identitasnya, ternyata dari Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.


Mereka adalah PB  (38)  warga Kelurahan Prabu Jaya Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih.

Kemudian, SN  (39) warga  Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih.

Serta, DW  (40) warga  Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih.


Barang bukti yang diamankan dari para tersangka, yakni Mobil Suzuki APV BG 1319 DM, HP milik PB tas hitam berisikan surat menyurat dan identitas.


Selanjutnya, 1 berkas dokumen surat kepada 13 Kepala Sekolah dan uang Rp5 juta.


Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi melalui Kasat Reskrim AKP Robi Sugara didampingi Kanit Pidum IPTU Jemmy Amin Gumayel menjelaskan, aksi mereka ini meresahkan.


“Kepala Sekolah SMA/SMK se Kota Lubuklinggau merasa aga di resahkan karena sering adanya upaya seperti dugaan  pemerasan yang dilakukan oleh oknum yang yang mengatasnamakan LSM,” katanya.


Hal ini menyebabkan, pihak sekolah merasa terintimidasi bahkan seakan  mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah.


Diketahui, ketiga orang oknum LSM tersebut ditangkap usai melakukan pemerasan di Cafe Monaco Jalan Yos Sudarso Kelurahan Jawa Kanan SS Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Sabtu 11 Maret 2023 sekitar pukul 16.00 WIB.


Senada dengan pihak Polres Lubuklinggau, praktisi pendidikan yaitu Pengawas Tingkat SMA/SMK Kota Lubuklinggau, Ahmad Jamaluddin angkat bicara.


“Dengan kejadian penangkapan tugas orang oknum itu yang patut diduga melakukan upaya pemerasan kepada kepala sekolah di Lubuklinggau oleh Tim Macan Polres Lubuklinggau kemarin, saya selaku pemerhati pendidikan sekaligus penggiat anti korupsi merasa sangat prihatin atas kejadian tersebut”, ungkap Ahmad Jamaluddin.


Namum lanjutnya, sebagai seorang Pengawas Sekolah dan Praktisi Pendidikan, Ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres Lubuklinggau atas tindakan tegas melakukan tindakan yang meresahkan dunia pendidikan itu.


“Karena saya melihat ulah tersebut sudah sangat meresahkan dan mengganggu otak kecil teman-teman kepala sekolah yang seharusnyalah tidak mendapat segala bentuk intimidasi oleh pihak manapun sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 th 2005 tentang guru dan dosen”, papar Jamal.


Masih kata Jamal, dampak dari adanya aktivitas yang dilakukan oleh oknum LSM “nakal” tersebut, para kepala sekolah menjadi malas dan takut melakukan berbagai upaya inovasi dalam memajukan sekolah.


Akibatnya berimbas pada kemajuan dan perkembangan dunia pendikan khususnya dan para peserta didik dan masyarakat luas pada umumnya.


“Kenapa saya katakan begitu, akibat dari ulah oknum “LSM NAKAL” tersebut para kepala sekolah yang diberikan amanah mengelola dana untuk kemajuan pendidikan baik berupa dana rutin semisal dana BOS, dana komite serta dana-dana yang dikucurkan oleh dinas pendikan, mereka menjadi takut untuk mengelola dana tersebut”, kata Jamal.


Benar bahwa seperti apa yang sering didengungkan “jika bersih kenapa harus risih”, tapi yang perlu disikapi juga bahwa kemampuan manejerial dan mental masing-masing kepala sekolah tersebut sangat berbeda.


“Kepala sekolah bukanlah malaikat yang suci tanpa dosa, dan saya berani meyakinkan bahwa teman-teman kepala sekolah juga bukanya “iblis” yang rakus dan tamak dengan duit. yakinlah bahwa mereka sudah dibekali rasa welas asih dan ilmu yang mumpuni untuk tidak begitu rakus dalam mencari nafkah dan mengelola dana yg diamanahkan kepada mereka”, papar Jamal bijak.


Dilanjutkannya, bisa dibayangkan jika hal itu menimpa kepada para kepala sekolah yang “bermental lemah”, yang tak mau pusing berurusan dan bersinggungan dengan aparat penegak hukum akibat dari mop dari oknum LSM nakal tersebut.


Akibatnya mereka akan masa bodoh dan takut berinovasi untuk kemajuan sekolah. Kondisi ini tentu saja sangat buruk dan berdampak luas terhadap tumbuh kembangnya pendidikan.


“Oleh sebab itu sekali lagi saya pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Kapolres Lubuklinggau beserta jajarannya yang telah melakukan OTT tersebut, dan dalam waktu dekat, saya selaku pengawas sekolah dan pemerhati pendidikan akan mengajak para kepala sekolah untuk menyusun langkah sekaligus menginventarisir oknum LSM  nakal, yang selama ini memang kelakuan mereka sudah sangat meresahkan kalangan pendidik di MLM (red:Mura, Lubuklinggau dan Muratara) ini”, tutur Jamal.


Mengakhiri pernyataannya, AhmadJamaluddin, meminta pihak APH untuk tidak mudah menerima berbagai bentuk pengaduan tanpa didukung bukti dan petunjuk yang jelas.(hazam*)

Komentar